
bambu yang disebut-sebut “ajaib” karena terus-menerus mengeluarkan air, membuat heboh warga di Kampung Limbangan, Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sejak Senin (30/6/2025), ratusan orang berbondong-bondong datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan langsung fenomena tersebut.
Tak sedikit yang percaya bahwa air dari bambu itu punya khasiat khusus, bahkan dianggap keramat. Warga pun rela mengantre demi mendapatkan setetes airnya.
Video penampakan bambu itu pun viral di media sosial. Banyak yang meyakini itu adalah “bambu pethuk” — jenis bambu yang dianggap langka dan punya nilai mistis.
Namun, belakangan terungkap bahwa semua itu hanyalah hasil dari kreativitas seni seorang warga.
Batang bambu itu ternyata adalah bagian dari instalasi seni, bukan benda gaib. Pemerintah desa pun akhirnya meminta sang pembuat untuk membongkar instalasi tersebut karena dinilai menimbulkan kehebohan yang berlebihan di masyarakat.
Pemerintah Desa Tegaskan Tak Ada Unsur Mistis
Kepala Desa Cikaroya, Encep Mahmudin, menegaskan bahwa klaim mistis soal bambu tersebut tidak benar.
“Sudah saya konfirmasi kepada pembuatnya dan mengatakan bahwa itu tidak ada kaitannya dengan mistis, apalagi air yang keluar dari batang bambu itu dianggap karomah,” ujar Encep saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (2/7/2025) petang.
Ia menjelaskan, sang pembuat adalah seorang warga baru yang sudah dua bulan tinggal di kampung tersebut dan diketahui memang kerap menciptakan karya seni instalasi.
“Jadi, warga ini baru dua bulan tinggal di sini. Seni bambu itu dibuat di halaman samping rumahnya,” katanya.
Bambu tersebut dipasang melintang, ditopang rangka baja ringan, dan menyerupai jungkitan. Dari salah satu ujung bambu mengalir air secara konstan.
Tak tampak saluran atau selang apa pun yang mengalirkan air ke dalam bambu, membuat banyak orang keheranan.
“Memang bagi orang awam ini terlihat aneh, tidak ada pasokan air tetapi bisa mengalir terus-menerus,” kata Encep menambahkan.
Sampai saat ini, sumber air itu masih menjadi misteri. Sang pembuat memilih untuk merahasiakannya dan menyebutnya sebagai bagian dari karya seni.
Encep pun mengimbau warga untuk tidak mudah percaya pada hal-hal berbau mistis.