
Try Sutrisno tak terlihat hadir dalam konferensi pers Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Acara itu digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (2/7/2025).
Padahal sebelumnya, nama Try Sutrisno tercantum dalam surat pernyataan Forum Purnawirawan yang menyoroti kelayakan Gibran sebagai wapres.
Forum tersebut menghadirkan sejumlah tokoh purnawirawan tinggi TNI, antara lain Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.
Turut hadir pula nama-nama sipil seperti Eros Djarot, Abraham Samad, Refly Harun, Musdah Mulia, dan Said Didu.
Fachrul: “Saya Enggak Mau Ngajak Beliau Jadi Bagian dari Tim Kita”
Menanggapi absennya Try Sutrisno, Jenderal (Purn) Fachrul Razi menyebut bahwa mantan Wakil Presiden tersebut memang tidak diikutsertakan dalam tim yang menyuarakan pemakzulan Gibran, meskipun memiliki kegelisahan serupa.
“Pak Try kan sifatnya mengetahui tentang apa yang dia lakukan, dia sejalan dengan itu. Dia punya kegelisahan yang sama, tapi saya enggak mau ngajak beliau jadi bagian dari tim kita,” kata Fachrul, saat ditemui di lokasi acara.
Saat wartawan mengonfirmasi kembali mengenai posisi Try Sutrisno yang sebelumnya disebut terlibat dalam forum tersebut, Fachrul menjawab singkat.
“Beliau (Try Sutrisno) peduli sama bangsa kita sangat peduli,” ujarnya.
Forum Purnawirawan TNI Tegaskan Gibran Tak Layak Jadi Wakil Presiden
Dalam forum tersebut, para purnawirawan TNI yang tergabung menyatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka tidak layak menduduki jabatan Wakil Presiden, baik dari sisi kepatutan maupun etika.
Oleh karena itu, forum ini mendesak DPR dan MPR untuk segera memproses usulan pemakzulan sesuai dengan ketentuan hukum dan konstitusi.
Surat usulan tersebut telah ditandatangani oleh empat tokoh militer senior, yakni:
- Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi
- Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan
- Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto
- Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto
Ingin Temui SBY, Cari Keberpihakan Politik
Selain menjelaskan absennya Try Sutrisno, Fachrul juga mengungkap rencana bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, pertemuan tersebut bertujuan untuk mengetahui keberpihakan SBY terhadap gerakan pemakzulan ini.
“Kalau soal menemui itu kan bisa tertutup ya. Mungkin nanti kita cari pendekatan-pendekatannya tidak formal,” kata Fachrul.
Ia menilai bahwa SBY cenderung tidak “cawe-cawe” setelah masa jabatannya berakhir, berbeda dengan Presiden Jokowi yang disebutnya masih aktif menunjukkan pengaruh politik.
“Sehingga kita cari bagaimana keberpihakannya (SBY) terhadap apa yang sedang kita lakukan. Meskipun kita tahu masalah politik tidak dalam pernyataan, tapi dalam hal yang dilakukan di dalam pernyataan itu,” jelas Fachrul.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ini Alasan Try Sutrisno Tak Diajak dalam Acara Forum Purnawirawan TNI”.