
Bali, akhirnya berbuah manis.
Ia diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), tepatnya di Fakultas Teknologi Industri, melalui jalur prestasi.
Dilansir Kompas.com (18//07/2025), meski berasal dari keluarga nelayan dengan kondisi ekonomi terbatas, semangat belajar Dea tak pernah surut.
“Bapak saya dari kecil selalu bilang, jangan pernah menjual kemiskinan. Bapak saya selalu bekerja keras,” ujar Dea, Jumat (18/7/2025).
Ayah Bekerja Siang-Malam Demi Pendidikan Anak
Dea merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, namun tidak hanya melaut. Ia juga mencari penghasilan tambahan demi menyekolahkan anak-anaknya.
“Dari sore sampai pagi biasanya memancing. Dari pagi sampai siang, nganter tamu (turis) ke laut. Lalu sehabis itu Bapak kerja yang lain lagi agar bisa menyekolahkan saya dan saudara-saudara saya,” tutur Dea.
“Saya Mau Dikenal Karena Prestasi, Bukan Karena Kekurangan”
Saat duduk di bangku SMA, sang ayah terus memotivasi Dea untuk tidak merasa rendah diri meski berasal dari keluarga sederhana. Pesan itu selalu ia pegang erat.
“Prinsip Bapak yang mengajarkan saya agar saya dikenal sebagai orang yang berprestasi, bukan sebagai orang yang kekurangan,” ujar Dea yang kini sudah berada di Bandung untuk memulai kuliahnya.
Juara Debat Nasional, Rumah Penuh Piala
Dea adalah peraih Juara 1 Lomba Debat Hukum dan Piala Bergilir Mahkamah Konstitusi tingkat Nasional tahun 2024.
Meski tidak berasal dari keluarga berpendidikan tinggi—ayahnya hanya lulusan SMA dan ibunya tamat SMP—semangat belajarnya tidak pernah pudar.
“Menurut saya, semua hal bisa diraih dengan konsisten, kerja keras, dan berdoa. Saya selalu berusaha konsisten sesuai dengan prinsip hidup saya. Saya selalu memanfaatkan setiap waktu, kesempatan, dan informasi,” jelas Dea.
Eksplorasi Minat Sejak Kecil
Sejak kecil, Dea terbiasa mengeksplorasi berbagai bidang. Tujuannya sederhana: agar tahu apa yang ia sukai.
“Saat SD saya menekuni Olimpiade Matematika dan IPA. SMP saya sering ditunjuk untuk perwakilan Buleleng dalam berbagai Lomba Cerdas Cermat,” ujarnya.
Memasuki masa SMA, ia fokus pada lomba esai, penelitian, dan debat. “Paling sering juara adalah lomba debat. Jadi jangan pernah malas dan gengsi, jangan pernah takut bermimpi tinggi. Karena kalau sudah niat, pasti akan ada jalannya,” kata Dea.