Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the bosa-creative-agency domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.221/wp-includes/functions.php on line 6121
CLICKBET88 – Hadi Manansang, Sosok di Balik Oriental Circus Indonesia yang Kini Dihantui Isu Eksploitasi – CLICKBET88

CLICKBET88 – Hadi Manansang, Sosok di Balik Oriental Circus Indonesia yang Kini Dihantui Isu Eksploitasi

Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau (baju putih)

Lihat Foto

Oriental Circus Indonesia (OCI) dulunya identik dengan atraksi akrobat memukau, tawa penonton, dan keahlian luar biasa dari para pemain sirkus.

Namun di balik gemerlap pertunjukan itu, kini muncul sorotan tajam terhadap sosok di balik pendiriannya: Hadi Manansang.

Hadi bukan berasal dari keluarga seniman atau tokoh besar. Ia memulai segalanya dari jalanan. Sebagai pengamen kecil dan penjual koyok herbal dari China, Hadi menjajakan dagangannya di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bogor, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Kediri, hingga Malang.

Di sela-sela menjual obat, Hadi kerap menarik perhatian dengan aksi akrobat solo – melempar trisula, membengkokkan besi dengan dada, hingga pertunjukan ekstrem lain yang mencerminkan kecintaan pada dunia atraksi sejak dini.

Dari pengalaman itulah lahir grup pertunjukan pertamanya, Bintang Akrobat dan Gadis Plastik, pada 1963-1964. Ia dan timnya memperkenalkan juggling, handstand, hingga kemampuan melipat tubuh secara ekstrem ke publik.

Bahkan grup ini sempat tampil hingga ke Malaysia dan Singapura. Namun puncak kreativitas Hadi hadir saat ia membentuk Oriental Show pada 1966 – yang kemudian berubah nama menjadi Oriental Circus Indonesia pada 1972.

OCI berkembang pesat dan menjadi simbol kejayaan sirkus Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, sirkus ini menampilkan atraksi salto, flying trapeze, sulap, badut, hingga atraksi hewan seperti gajah dan harimau.

OCI bahkan tampil di berbagai panggung internasional di Inggris, China, hingga Amerika Serikat. Puncaknya, antara tahun 1990 sampai 2000, nama Oriental Circus Indonesia menjadi ikon pertunjukan sirkus Tanah Air.

Namun, kemegahan itu kini ternoda. Sejumlah mantan pemain, sebagian besar perempuan, mengungkap sisi gelap yang selama ini tersembunyi dari dunia sirkus OCI. Salah satunya, Butet, mengaku mengalami kekerasan fisik selama bertahun-tahun.

“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” ungkap Butet, saat mengadu ke Wakil Menteri HAM Mugiyanto, Selasa (15/4/2025).

Perlakuan keras bahkan terus berlanjut saat ia mengandung. “Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui. Saya juga pernah dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal,” lanjutnya dengan suara gemetar.

Anaknya, Fifi, yang sejak bayi diambil dan diasuh oleh salah satu pimpinan OCI, juga mengalami penderitaan serupa.

“Saya sempat diseret dan dikurung di kandang macan, susah buang air besar. Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua. Waktu itu sempat ditolong warga, tapi akhirnya saya ditemukan lagi,” cerita Fifi.

Kekerasan yang ia alami semakin memburuk setelah ditangkap kembali.

“Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum. Kelamin saya disetrum sampai saya lemas. Rambut saya ditarik, saya ngompol di tempat, lalu saya dipasung,” katanya lirih.

Ida, mantan pemain lainnya, juga tak luput dari penderitaan. Ia mengalami kecelakaan saat tampil di Lampung dan tidak langsung mendapatkan perawatan medis.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post