tambal ban di Kelurahan Tempino, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 18.30 WIB, saat korban sedang membantu memperbaiki ban mobil milik sopir PT Siba Surya.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Mestong, Ipda Ganda M Tampubolon, Kelvan diketahui bukan karyawan tetap bengkel, melainkan hanya bekerja paruh waktu untuk membantu membiayai kuliahnya.
“Ban mobil tiba-tiba meledak dan mengenai wajah korban,” kata Ganda saat dihubungi, Jumat (4/7/2025), seperti ditulis KOMPAS.com.
Ledakan tersebut diduga dipicu oleh tekanan angin dalam ban yang terlalu tinggi. Akibatnya, Kelvan mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Tempino, namun petugas menyatakan Kelvan telah meninggal dunia.
“Keluarga korban menolak dilakukan visum dan otopsi dengan menandatangani surat pernyataan,” ujar Ganda.
Jenazah korban kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Hutabagasan, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Kronologi kejadian
Insiden bermula saat seorang sopir bernama Oskalian Setiana datang ke bengkel tambal ban milik Antoni Siregar untuk memperbaiki ban mobil yang bocor.
Saat itu, Kelvan membantu membuka ban bersama sopir. Setelah ban dibuka, Kelvan menambal sendiri ban tersebut.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara ledakan keras. Sopir dan rekannya langsung menghampiri Kelvan yang sudah tergeletak penuh luka.
Pemilik bengkel, Antoni Siregar, segera membawa korban ke puskesmas. Namun, Kelvan tidak dapat diselamatkan.
Ledakan itu disebabkan oleh tekanan angin dalam ban yang terlalu tinggi, hingga mengakibatkan luka serius di bagian kepala dan wajah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mahasiswa Kerja Jadi Penambal untuk Uang Kuliah, Tewas Dihantam Ban Meledak“
