
car free fay (CFD) Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Minggu (18/5/2025). Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, tampak sejumlah warga yang sedang menikmati suasana CFD marah terhadap pengemudi dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang memberi jalan kepada mobil tersebut.
Warga bahkan mengepung mobil di simpang Ramanda, mengetuk kaca, dan meneriaki pengemudi.
Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Dishub Kota Depok, Ari Manggala, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Pengemudi diketahui keluar dari Jalan STM Mandiri dan hendak beribadah ke sebuah gereja di Jalan Samiaji, kawasan Mekar Jaya, Depok.
“Informasinya (mau ibadah) seperti itu, jadi mereka akan beribadah di gereja sekitaran Jalan Samiaji, di Depok 2,” kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/5/2025).
Apa Respons Dishub terhadap Insiden Ini?
Menurut Ari, setelah kendaraan masuk ke jalur CFD, petugas langsung mengambil tindakan untuk menghindari insiden dengan pejalan kaki.
Mobil tersebut diminta untuk menepi dan baru diperbolehkan melintas sekitar pukul 09.20 WIB setelah situasi relatif aman.
“Jadi kemarin kami pengamanan agar tidak terjadi insiden antara mobil dengan pejalan kaki. Jadi bukan terhadap objeknya, tapi terhadap pengunjung pengguna car free day,” jelasnya.
Ari juga menyampaikan bahwa Jalan STM Mandiri memang tidak memiliki akses alternatif selain Jalan Margonda Raya.
Dishub Depok mencatat bahwa terdapat dua ruas jalan yang berada di kawasan CFD dan tidak memiliki jalan keluar lain, yaitu Jalan STM Mandiri dan Jalan Masjid di Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji.
“Ada dua akses di Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, itu yang tidak memiliki akses lain selain Jalan Margonda Raya,” lanjut Ari.
Apakah CFD Margonda Akan Dievaluasi?
Insiden ini terjadi pada pekan ketiga uji coba CFD di Jalan Margonda Raya. Dishub Kota Depok menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh terus dilakukan, terutama terhadap dampak kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) bagi warga di sekitar jalur CFD.
“CFD di sebelah timur dan barat, kita harus berpikir bagaimana akses terhadap dua lokasi akses ini tadi, yang tidak punya akses lain,” ujarnya.
Dishub juga menyebut bahwa penyesuaian perlu dilakukan agar pelaksanaan CFD tidak mengorbankan kebutuhan warga yang memang terpaksa harus menggunakan jalur tersebut untuk keperluan penting seperti ibadah atau keadaan darurat.
Reaksi warga yang terekam dalam video menunjukkan ketidakpuasan terhadap keberadaan mobil di jalur yang seharusnya steril dari kendaraan bermotor.
Sorakan dan ketukan pada kaca mobil menggambarkan kekesalan warga terhadap pelanggaran aturan CFD.
Namun, di sisi lain, petugas Dishub dan Satlantas Polres Depok juga terlihat berusaha menenangkan warga dan mengamankan situasi agar tidak menimbulkan kekerasan atau insiden lebih lanjut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mobil Masuk Jalur CFD Depok hingga Dikepung dan Disoraki Warga, Ini Penjelasan Dishub“.