
Iran dan Israel, dua negara yang telah lama bermusuhan, kembali terlibat konflik terbuka yang memanaskan kawasan Timur Tengah.
Keduanya saling meluncurkan rudal dan misil dalam beberapa pekan terakhir.
Ketegangan semakin meningkat ketika Amerika Serikat turut menyerang Iran sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Pengumuman ini disampaikan melalui media sosial pada Senin (23/6/2025) malam waktu Washington atau tengah malam di kawasan Timur Tengah.
Langkah ini diambil setelah Iran meluncurkan rudal ke arah pangkalan militer AS di Qatar. Serangan tersebut dinilai dilakukan secara terukur, sebab roket-roket Iran disebut mudah dicegat.
Meskipun begitu, situasi ini menandai eskalasi serius yang membutuhkan jeda.
Lantas apa itu genjatan senjata yang diputuskan Trump untuk menangani perang Iran Israel?
Gencatan Senjata Artinya
Dilansir Kompas.com (24/06/2025), Istilah gencatan senjata kerap disamakan dengan perdamaian, padahal keduanya berbeda secara fundamental.
Gencatan senjata adalah penghentian sementara dari permusuhan bersenjata antara pihak-pihak yang bertikai.
Menurut The Practical Guide to Humanitarian Law, gencatan senjata adalah kesepakatan militer yang bertujuan utama menghentikan permusuhan, tanpa menunjukkan bahwa konflik telah benar-benar berakhir. Ini merupakan jeda, bukan penyelesaian.
Gencatan Senjata Bukan Perjanjian Damai
Gencatan senjata tidak bisa disamakan dengan perjanjian damai. Dalam hukum humaniter internasional, gencatan senjata dianjurkan untuk memfasilitasi evakuasi korban, pertukaran tawanan, dan pengiriman bantuan medis atau kemanusiaan.
Dalam publikasi Guidance on Mediation of Ceasefires oleh United Nations, gencatan senjata diklasifikasikan dalam beberapa bentuk:
1. Berdasarkan Proses Perdamaian
- Gencatan senjata awal: untuk mengurangi kekerasan saat negosiasi.
- Gencatan senjata definitif: bagian dari kesepakatan damai jangka panjang.
2. Berdasarkan Fokus
- Jeda kemanusiaan: untuk evakuasi atau bantuan sipil.
- Gencatan senjata geografis: terbatas di wilayah tertentu.
- Gencatan sektoral: melindungi kelompok rentan, seperti anak-anak atau fasilitas medis.
3. Berdasarkan Jumlah Pihak
- Unilateral: diumumkan satu pihak saja.
- Bilateral: disepakati dua pihak.
- Multilateral: melibatkan lebih dari dua pihak.
4. Jenis Lain
- Informal: tidak tertulis, seperti Gencatan Senjata Natal 1914.
- De facto: permusuhan berhenti tanpa kesepakatan resmi.
- Dipaksakan: ditetapkan oleh pihak eksternal seperti PBB.
Tujuan Utama Gencatan Senjata
Masih dari panduan PBB tersebut, tujuan utama gencatan senjata antara lain:
- Menghentikan permusuhan sementara, memberi ruang stabilisasi dan menghindari kerusakan lebih lanjut.
- Memberikan bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat-obatan kepada warga sipil.
- Sebagai strategi politik atau militer, misalnya untuk mengatur ulang kekuatan.
- Membangun kepercayaan antara pihak yang bertikai.
- Sebagai batu loncatan menuju perjanjian damai permanen.
- Menjadi jalan menuju rekonsiliasi jangka panjang, terutama jika ada mediasi pihak ketiga.
Iran dan Israel Butuh Jeda Konflik
Gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat dipicu oleh berbagai faktor di atas.
Selama beberapa bulan terakhir, hubungan kedua negara diwarnai provokasi, sanksi internasional, hingga tekanan dari Amerika Serikat.
Iran menyerang pangkalan militer AS, Israel membalas, dan konflik hampir meluas ke negara tetangga seperti Suriah, Lebanon, atau Yaman.
Pengumuman gencatan senjata ini menjadi momen “pendinginan” yang sangat diperlukan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Itu Gencatan Senjata Iran dan Israel? Ini Penjelasan Lengkapnya dan Gencatan Senjata Iran-Israel Diumumkan, 3 Pihak Klaim Menang.