
BNPB) melaporkan adanya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda beberapa wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baru-baru ini, dua kejadian karhutla sempat terjadi di dua wilayah, masing-masing seluas 0,5 hektare di Kabupaten Lamandau dan 1 hektare di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan di Jakarta, Senin (5/5/2025), mengatakan bahwa kejadian karhutla telah berhasil dipadamkan oleh petugas BPBD setempat pada Sabtu (3/5/2025).
“Pemadaman telah dilakukan sejak awal kemunculan titik api dan saat ini kedua lokasi telah dinyatakan padam,” ujarnya.
BNPB: Sukamara dan Barito Utara Terluas
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB sendiri telah mencatat sebanyak 38 kejadian karhutla terjadi di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Data karhutla ini terjadi pada medio Januari hingga 4 Mei 2025, dengan sebaran 180 titik panas dan total luas lahan terdampak mencapai 25,46 hektare.
Sementara, Kabupaten Sukamara tercatat sebagai wilayah dengan luas lahan terbakar terbesar, yakni 6,90 hektare, disusul Kabupaten Barito Utara dengan 4,01 hektare.
Menurut Abdul, penyebab kejadian masih dalam proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum di masing-masing wilayah.
BNPB Peringatkan Pemda untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan
Menanggapi tren karhutla yang terus berulang, BNPB mengingatkan pemerintah daerah untuk menyiagakan peralatan pemadaman, kendaraan operasional, personel, serta anggaran cadangan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Langkah kesiapsiagaan harus terus diperkuat terutama di enam provinsi prioritas yang rawan karhutla.
Keenam provinsi tersebut yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.
“Serta satu provinsi dengan penanganan khusus, yakni Kalimantan Timur,” kata Abdul.
Ia juga mengingatkan supaya masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar dan diharapkan aktif melaporkan jika menemukan titik api di wilayahnya masing-masing.
Sumber: antaranews.com