CLICKBET88 – Fosil Homo Erectus Berusia 140.000 Tahun Ditemukan di Bawah Laut Selat Madura

Fragmen frontal Homo erectus ditemukan di Selat Madura.

Lihat Foto

fosil Homo Erectus dan beragam spesies vertebrata lainnya di Selat Madura diklaim sebagai temuan arkeologi pertama di Laut Jawa, sekaligus menjadi bukti kehidupan di benua yang tenggelam, Sundaland.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pertengahan Mei lalu mengungkap 1.212 fosil yang ditemukan di Selat Madura adalah fosil Homo erectus dan 36 spesies vertebrata—hewan bertulang belakang lainnya.

Ada 6.372 fosil yang ditemukan para peneliti sejak 2015 dan dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun hingga akhirnya penelitian itu dipublikasikan.

Temuan ini tak terduga, berawal dari proyek reklamasi pulau di perairan Gresik, Jawa Timur, yang bertujuan membangun pelabuhan.

Proses pengerukan di wilayah perairan sebelah utara Pelabuhan Tanjung Perak—yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura—dimulai pada 2014-2015 di kedalaman 20-50 meter.

Tidak ada yang mengira lima juta meter kubik pasir yang diekstraksi untuk membuat daratan baru itu menyimpan banyak fosil vertebrata.

Berdasarkan teori dan temuan terkini, para peneliti berspekulasi bahwa dasar laut Indonesia masih memiliki kekayaan arkeologi yang melimpah.

Diperkirakan berusia 140.000 tahun

Sisa-sisa kehidupan purba yang berserakan di pasir pertama kali ditemukan oleh Harold Berghuis—konsultan geologi yang saat ini sedang menempuh doktoral di Fakultas Arkeologi Universitas Leiden—pada 2015.

Di samping perannya sebagai ahli di salah perusahaan yang terlibat dalam proses reklamasi, dia juga bagian dari tim peneliti.
Saat itu, sebidang tanah sekitar 100 hektare sudah selesai dibentuk dan sedang dikeringkan.

Harold mengumpulkan fosil-fosil tersebut satu per satu, hanya dengan kejelian matanya dan tanpa bantuan alat galian.

Berbekal pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, ia menduga temuannya “penting”.

Setelah tiga bulan pencarian, dia mengirim fosil ke Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, untuk diteliti.

Sebelum proyek pembangunan pelabuhan tuntas, Harold memutuskan untuk melanjutkan pencarian di area seluas 100 hektare itu pada 2016.

Berbeda dengan pencarian sebelumnya, kali ini dia memanfaatkan proyek-proyek penggalian untuk mendapatkan fosil yang mungkin tertimbun lebih dalam.

Pada September 2018, Harold menemukan fosil yang dia idamkan, tulang belulang manusia purba.

“Saya lihat di lapangan, saya ambil,” ujar Harold.

Saat melihat fragmen fosil tersebut, dia merasa bentuknya menyerupai fosil manusia purba yang ditemukan di Belanda.

“Seharusnya [fosil] manusia ini,” pikirnya pada waktu itu.

Harold langsung mengecek data-data yang dia punya untuk melihat kecocokan temuannya dengan fragmen manusia purba Neandhertal di Belanda.

Setelah dibandingkan, ia mengidentifikasi temuan tersebut sebagai sisa-sisa manusia purba, khususnya fragmen frontal atau potongan tulang dahi dariHomo erectus.

Selain fragmen frontal, Harold juga menemukan fragmen parietalHomo erectus, yaitu bagian atas tempurung kepala sebelah kanan atau kiri.

Fragmen ini sebenarnya dia temukan pada 2015 lalu, tetapi dia tidak menyadarinya dan baru diketahui setelah fosil itu dikirim dan diperiksa di Museum Geologi Bandung.

Fosil-fosil Homo Erectus ini diperkirakan berasal dari 140.000 tahun lalu.

Menurut Harold, sejauh ini ada empat fosil manusia purba yang ditemukan dari dasar laut, yakni fragmen Neanderthal dari Laut Utara di Belanda, fosil tulang rahang Denisovadari Selat Taiwan, dan dua fragmen Homo Erectus dari Selat Madura.

Membuka wawasan baru

ilustrasi temuan fosil baru Homo erectus yang diperkirakan berusia sekitar 140.000 tahun lalu di selat Madura.canva.com ilustrasi temuan fosil baru Homo erectus yang diperkirakan berusia sekitar 140.000 tahun lalu di selat Madura.

Selama ini, para peneliti menafsirkan Homo erectus hidup terisolasi di dataran tinggi Pulau Jawa dengan bukti temuan fosil di Sangiran, Trinil, dan Ngandong, Jawa Tengah.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post