CLICKBET88 – Meluruskan Isu “BPJS Hewan”, Ini Penjelasan Dinas KPKP DKI Jakarta

Gigitan hewan yang tampak sepele bisa membawa risiko rabies. Penyakit ini berkembang bertahap. Yuk, kenali gejalanya.

Lihat Foto

BPJS hewan” akhirnya diluruskan oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.

Kepala Dinas KPKP, Hasudungan Sidabalok, menegaskan bahwa wacana yang tengah berkembang itu bukanlah skema jaminan kesehatan seperti BPJS untuk manusia.

“Bukan BPJS. Hanya subsidi atau potongan harga. Kalau BPJS kan ada iurannya. Wacana untuk memberikan subsidi kepada pemilik hewan yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan hewan,” ujar Hasudungan saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025).

Hasudungan menjelaskan bahwa skema yang dimaksud berupa keringanan biaya—baik subsidi maupun diskon—yang akan diberlakukan saat pemilik membawa hewannya ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Namun, ia menekankan bahwa program ini masih sebatas wacana dan berada pada tahap awal perencanaan. Kajian mendalam masih diperlukan sebelum program benar-benar bisa dijalankan.

Salah satu fokus utama saat ini adalah memperkuat infrastruktur pendukung.

Hasudungan menyebutkan, Jakarta baru memiliki dua Puskeswan, yakni di Ragunan, Jakarta Selatan, dan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Oleh karena itu, pihaknya mengutamakan penambahan fasilitas terlebih dahulu.

“Kita juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai dulu, misalnya menambah jumlah puskeswan di Jakarta,” katanya.

Dorongan atas ide layanan kesehatan hewan untuk masyarakat tidak mampu juga datang dari legislatif.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Hardiyanto Kenneth, mendukung penuh rencana tersebut. Menurutnya, banyak pemilik hewan di Jakarta berasal dari latar belakang ekonomi yang tidak mampu.

“Tidak semua pemilik hewan berlatar belakang dari kalangan mampu. Kadang yang mereka rescue itu kucing liar dan anjing liar, biasanya mereka juga akan merawatnya. Mereka adalah garda terdepan dalam bantuan pada hewan domestik,” ungkap Kenneth kepada wartawan pada Rabu (4/6/2025).

Ia berharap dengan adanya program yang menyerupai BPJS hewan ini, beban biaya perawatan hewan bisa lebih ringan.

Kenneth juga menambahkan bahwa program ini akan terintegrasi dengan sistem identifikasi hewan melalui microchip untuk keperluan pendataan.

Lebih lanjut, Kenneth menyoroti Puskeswan Ragunan yang dinilai telah menunjukkan kemajuan layanan kesehatan hewan.

Ia berharap fasilitas tersebut bisa menjadi tolok ukur pelayanan hewan di Indonesia, bahkan di kancah internasional.

“Saya ingin Puskeswan ini menjadi contoh nasional dan internasional. Ini tantangan buat Dr. Hasudungan untuk mewujudkan rumah sakit hewan yang berstandar internasional,” tutup Kenneth.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post