
Pertamina (Persero) mengantisipasi kemungkinan terganggunya distribusi minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang memicu Parlemen Republik Islam Iran menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz Iran.
Selat ini merupakan jalur laut vital yang dilalui sekitar 20 persen pelayaran minyak mentah dunia.
“Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman melalui Oman dan India,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Fadjar menegaskan bahwa penutupan Selat Hormuz akan berdampak langsung pada distribusi minyak mentah global, namun stok di dalam negeri masih terpantau aman.
“Terkait biaya operasional masih kami periksa. (Stok minyak) sejauh ini masih aman,” tambahnya.
Bagaimana Strategi Pertamina Mengamankan Pasokan Minyak?

Langkah pengalihan rute tidak hanya berfokus pada distribusi, tetapi juga pada keselamatan awak dan armada kapal.
Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muhammad Baron, menjelaskan bahwa pihaknya memprioritaskan keselamatan dalam mengambil keputusan terkait rute distribusi.
“Kami utamakan faktor keselamatan awak dan kapal PIS, sehingga terkait rencana penutupan (Selat Hormuz), kami akan menjalankan rencana rute alternatif untuk menjamin rantai pasokan,” kata Baron.
Ia menambahkan bahwa pengangkutan minyak akan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan jalur pasokan yang tersedia.
“(Alternatif) rute yang dimaksud akan kami lakukan sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Seberapa Besar Eskalasi Konflik Iran-Israel?
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak Jumat (13/6/2025), ketika Israel meluncurkan serangan udara terhadap beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.
Serangan ini memicu respons cepat dari Iran yang melancarkan serangan balasan pada hari yang sama.
Data dari otoritas masing-masing negara menunjukkan dampak besar dari konflik tersebut. Otoritas Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan luka-luka akibat serangan rudal Iran.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran menyebut 430 warga negaranya tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka dalam serangan Israel.