CLICKBET88 – Bocah Penari Pacu Jalur Viral di TikTok, AC Milan hingga PSG Ikut Tren “Aura Farming”

Lihat Foto

Pacu Jalur.

Aksinya yang penuh semangat dan mengenakan kacamata hitam sukses mencuri perhatian warganet dari dalam dan luar negeri.

Video bocah tersebut viral di berbagai platform, termasuk TikTok dan Instagram, memicu tren global yang menirukan gerakan tarian khasnya. Beberapa akun internasional ikut meramaikan tren ini, termasuk dua klub sepak bola elite dunia: AC Milan dan Paris Saint-Germain (PSG).

Dalam sebuah unggahan di akun TikTok resmi AC Milan, maskot klub bernama Milanello tampil menirukan gerakan bocah itu dengan caption jenaka, “AURA FARMING AKURASI 1899%.” Unggahan itu mendapat ribuan likes dan komentar kagum dari pengguna media sosial.

Tak mau ketinggalan, PSG juga ikut menyemarakkan tren tersebut. Akun resmi TikTok mereka mengunggah video perayaan pemain PSG yang disatukan (stitch) dengan aksi bocah penari Pacu Jalur. Caption-nya berbunyi, “Aura dia mencapai Paris,” menandakan daya tarik aksi tersebut telah menembus batas negara.

Sejarah dan tradisi Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan tradisi lomba perahu panjang yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-17, awalnya sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kuantan.

Pada masa lalu, perahu jalur digunakan untuk mengangkut hasil pertanian serta sebagai alat transportasi penumpang sebelum jalur darat berkembang.

Perahu jalur dibuat dari kayu utuh tanpa sambungan dan mampu menampung antara 40 hingga 60 orang. Hiasan kepala hewan dan ornamen khas lainnya menjadi bagian dari estetika jalur, terutama untuk menunjukkan status sosial bagi bangsawan atau pemuka adat.

Hingga kini, Pacu Jalur tak sekadar perlombaan, tetapi telah menjadi warisan budaya yang sarat makna. Salah satu elemen yang paling dinantikan adalah kehadiran penari kecil di bagian depan perahu.

Peran anak penari dalam pacu jalur

Anak-anak yang menari di bagian depan jalur dikenal sebagai Tukang Tari atau Anak Coki. Mereka menari dengan semangat tinggi, menciptakan suasana meriah saat perahu melaju kencang di atas sungai.

Roni Rakhmat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, menjelaskan bahwa anak-anak dipilih karena bobot tubuh mereka yang ringan. Penempatan mereka di ujung perahu membantu menjaga keseimbangan jalur.

“Anak-anak memiliki bobot yang ringan, sementara orang dewasa berada di tengah untuk memberikan aba-aba. Di ujung jalur, biasanya ada seorang dewasa yang memberikan dorongan, yang dikenal dengan istilah onjai,” ujar Roni.

Dengan perpaduan kekompakan tim, semangat tradisi, dan unsur hiburan dari penari kecil, Pacu Jalur menjadi tontonan sekaligus simbol kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi.

Kini, dengan viralnya aksi Anak Coki di media sosial dan respons global yang ditunjukkan klub-klub besar dunia, tradisi Pacu Jalur mendapatkan panggung internasional baru—sebuah bentuk apresiasi yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Bocah Pacu Jalur Viral, PSG dan AC Milan Ikut Tren”

 

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post