Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the bosa-creative-agency domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.221/wp-includes/functions.php on line 6121
CLICKBET88 – Banyak Jalur Rel Kereta Dihuni Warga, Pemprov Jabar Siapkan Solusi Relokasi yang Terdampak Reaktivasi – CLICKBET88

CLICKBET88 – Banyak Jalur Rel Kereta Dihuni Warga, Pemprov Jabar Siapkan Solusi Relokasi yang Terdampak Reaktivasi

Sejumlah warga di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang dan Desa Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang membangun rumah di atas rel kereta api Bandung-Ciwidey, Sabtu (19/4/2025)

Lihat Foto

Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian utama adalah relokasi warga yang tinggal di sepanjang jalur rel, mengingat banyaknya pemukiman yang berdiri di kawasan tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman menegaskan bahwa reaktivasi ini masih berada pada tahap awal perencanaan.

“Tentu kondisi lapangannya beda-beda, nanti bersama Kemenhub dan PT KAI kita akan mapping dan akan carikan solusinya. Yang jelas pembangunan jalan dan tentu kepentingan masyarakat kita akan perhatikan,” ujar Herman saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (22/4/2025).

Apa Tujuan Reaktivasi Jalur Kereta Ini?

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (22/4/2025).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (22/4/2025).

Menurut Herman, tujuan utama dari proyek reaktivasi ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di Jawa Barat.

Jalur kereta api yang akan dihidupkan kembali diproyeksikan dapat menghubungkan pusat-pusat aktivitas ekonomi serta mengurangi ketergantungan terhadap transportasi jalan raya.

“Untuk reaktivasi jalur di Jawa Barat, kebutuhan umumnya adalah kurang lebih Rp 15 triliun. Ini kan baru proyeksi, tentu harus ada detail engineering design (DED),” jelas Herman.

Pihaknya menambahkan bahwa kajian lanjutan masih dibutuhkan untuk memastikan bahwa proyek ini selaras dengan aspek sosial, budaya, dan lingkungan setempat.

Selain itu, integrasi dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi salah satu pertimbangan utama.

Bagaimana Skema Pembiayaannya?

Dari sisi pembiayaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap adanya dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Herman menyebut Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai opsi yang dapat digunakan, sehingga tidak terlalu membebani APBD tahun anggaran 2025.

“Kemudian nanti tentu di dalamnya juga bagaimana kapasitas fiskal kita untuk ikut juga memastikan pembangunan reaktivasi bisa berjalan optimal,” tambahnya.

Beberapa jalur prioritas yang direncanakan untuk direaktivasi meliputi Bandung–Pangandaran, Garut, Bogor–Sukabumi–Cianjur, Padalarang, serta Bandung–Ciwidey.

Jalur-jalur tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung konektivitas antardaerah dan mengurangi kemacetan lalu lintas, terutama pada musim liburan.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya telah menyampaikan bahwa jalur Bandung–Pangandaran merupakan salah satu fokus utama reaktivasi, mengingat perannya dalam mendukung pariwisata dan mobilitas warga.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Reaktivasi Jalur Kereta di Jabar Butuh Rp 15 Triliun, Pemprov Bahas Solusi Relokasi Warga“.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post