Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the bosa-creative-agency domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.221/wp-includes/functions.php on line 6121
CLICKBET88 – Penyesalan Mahasiswa OKU Timur Usai Tembak Mati Ibu: Kenapa Bukan Saya Aja yang Mati – CLICKBET88

CLICKBET88 – Penyesalan Mahasiswa OKU Timur Usai Tembak Mati Ibu: Kenapa Bukan Saya Aja yang Mati

Ilustrasi tewas. Seorang mahasiswa bernama Gusmadi Wiranata (23) ditangkap setelah menembak mati ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Lihat Foto

OKU Timur, Sumatera Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (25/4/2025) di rumah mereka setelah terjadi pertengkaran keluarga. Hely, yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Puskesmas Purwodadi, tewas akibat luka tembak di paha kanan yang menyebabkan pendarahan hebat.

Kepada penyidik, Gusmadi mengaku tindakan itu dilatarbelakangi masalah pribadi yang memicu pertengkaran hebat dengan sang ibu.

“Ibu bilang, ‘Jangan anggap aku ibu kamu lagi, aku ini bukan ibu kamu lagi.’ Saya sakit hati mendengarnya,” ujar Gusmadi dengan suara lirih di hadapan penyidik.

Setelah cekcok, Gusmadi mengambil senjata api rakitan milik ayahnya, yang merupakan Kepala Desa Bangun Rejo, dan melepaskan satu tembakan ke arah Hely.

Usai insiden, Gusmadi melarikan diri dan membuang senjata api ke dekat kolam di belakang rumah. Saat ditangkap, ia mengungkapkan penyesalan mendalam atas perbuatannya.

“Saya sangat menyesal, kenapa bukan saya saja yang mati. Saya sering bertengkar dengan ibu, ibu juga sering bertengkar dengan papa,” ucap Gusmadi sambil menunduk.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan kepolisian, insiden berawal ketika Hely pulang dari acara resepsi pernikahan dan berencana melanjutkan kegiatan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa.

Namun, ketegangan muncul dalam percakapan antara Hely, Gusmadi, dan Devi—sekretaris pribadi Kepala Desa—yang membahas soal utang piutang sebesar Rp 3 juta.

Adu argumen itu memanas hingga Gusmadi mengambil senjata dari kamarnya dan menembak ibunya tanpa peringatan.

Hely sempat dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh Gusmadi dan Devi. Karena luka yang serius, korban dirujuk ke RS Charitas, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Kapolsek Belitang II bersama tim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata api rakitan, DVR CCTV, dan pakaian korban.

Gusmadi ditangkap tanpa perlawanan oleh Tim SW Satreskrim Polres OKU Timur.

Polisi Dalami Motif

Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, melalui Kasat Reskrim AKP Mukhlis, mengatakan pihaknya masih mendalami motif di balik penembakan tersebut.

“Motifnya masih dalam pendalaman, namun dari keterangan awal, pemicunya berkaitan dengan permasalahan ekonomi dan konflik keluarga,” jelas AKP Mukhlis.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post