
penganiayaan terhadap petugas keamanan atau satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.
Pelaku diketahui merupakan anggota keluarga dari salah satu pasien yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
“(Pelaku) termasuk keluarga pasien dan sudah teridentifikasi data pelakunya, orang Bekasi juga. Karena keluarga pasien, memang ada keluarga yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, AKP Imam Prakoso, saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).
Imam menjelaskan, peristiwa penganiayaan terjadi usai korban yang diketahui berinisial S menegur pelaku.
Teguran itu rupanya memicu emosi pelaku yang kemudian melakukan kekerasan terhadap S.
Menurut Imam, pelaku merupakan remaja yang lahir pada tahun 2000. Ia menyebut faktor usia dan emosi menjadi pemicu tindakan agresif tersebut.
“Ternyata enggak terima (ditegur). Namanya anak ABG, emosi. Itu kan pelakunya kelahiran tahun 2000 tuh, masih anak-anak. Makanya ditegur, enggak terima, marah,” ujar Imam.
Setelah insiden tersebut, korban sempat mengalami kejang-kejang dan dirawat secara intensif di ruang ICU. Namun, kondisinya kini dilaporkan berangsur membaik.
“(Sekarang) masih dirawat, sudah membaik. Pelakunya sudah teridentifikasi karena keluarga pasien,” kata Imam.
Kronologi Kejadian
Kuasa hukum korban, Subadria Nuka, menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan terjadi pada Sabtu (29/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB di area Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Keluarga Bekasi.
Saat itu, korban S menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang menggunakan kendaraan berknalpot bising atau brong.
“Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” jelas Subadria dalam keterangannya, Sabtu.
Teguran tersebut membuat pelaku tersinggung. Ia kemudian menarik kerah seragam satpam, membanting, hingga mencekik korban hingga korban mengalami kejang dan kritis.
Akibat tindakan brutal tersebut, korban harus menjalani perawatan intensif selama empat hari di ICU.
Kuasa hukum lainnya, Stein Siahaan, menyayangkan sikap keluarga pelaku yang hingga kini belum menunjukkan itikad baik kepada korban.