Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the bosa-creative-agency domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.221/wp-includes/functions.php on line 6121
CLICKBET88 – Curhat Menyentuh Siswi SD Cianjur untuk Dedi Mulyadi: Sekolah Kami Seperti Kontrakan – CLICKBET88

CLICKBET88 – Curhat Menyentuh Siswi SD Cianjur untuk Dedi Mulyadi: Sekolah Kami Seperti Kontrakan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Lihat Foto

siswi SD di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, membacakan surat terbuka untuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, ia bukan sedang menyampaikan protes, melainkan curhat menyentuh tentang kondisi sekolahnya yang sangat memprihatinkan.

Bahkan, ia menyebut sekolah tempatnya belajar itu lebih mirip kontrakan daripada bangunan pendidikan.

Video ini diunggah oleh akun Instagram @sd.tqmasyruriyah dan dikutip Tribunjabar.id pada Sabtu (3/5/2025).

Dalam tayangan itu, sang siswi berdiri di tengah-tengah bangunan sederhana yang tampak seperti deretan kontrakan. Ia mengenakan kerudung abu-abu serta dress berwarna biru dan abu-abu, serasi dengan suasana sekitar.

Sambil menggenggam selembar kertas, siswi itu mulai membaca surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat. Ia memperkenalkan diri sebagai Haifa Nur Ilmi, murid SDTQ Masyruriyah yang berlokasi di Ciranjang.

“Saya Haifa Nur Ilmi yang sekolah di SDTQ Masyruriyah dan ikut juga belajar di Rumah Quran Masyruriyah,” kata Haifa dalam video tersebut.

Haifa lalu menunjuk bangunan di sekitarnya dan menjelaskan bahwa tempat itu adalah sekolahnya. Ia menyebut kondisi sekolahnya tidak seperti sekolah pada umumnya.

“Seperti yang bapak lihat aku berada di lingkungan sekolah namun tidak seperti sekolah, lebih tepatnya aku seperti berada di kontrakan rumah warga yang berjejer,” ucap Haifa jujur.

Ia menambahkan bahwa dirinya merupakan angkatan pertama di sekolah tersebut. Sejak awal berdiri, sekolah ini hanya memiliki dua ruang kelas yang dibangun dari rumah milik salah satu pendirinya.

“Aku murid angkatan pertama di sekolah ini dengan kelas masih dua ruangan, karena sekolah ini berdiri dari nol, memulai membangun kelas dari rumah seorang pendiri,” jelasnya.

Haifa mengaku memilih sekolah tersebut karena ingin belajar membaca Al-Quran dengan tartil dan menghafalnya. Ia bercita-cita menjadi seorang penghafal Al-Quran.

“Lalu, aku masuk ke sekolah ini bertujuan untuk belajar membaca Al-Quran secara tartil lalu menghafalnya, aku ingin mewujudkan cita-citaku menjadi penghafal Al-Quran,” katanya.

Meski kondisi sekolahnya jauh dari layak, Haifa tetap bersyukur bisa menimba ilmu di sana. Namun, hatinya terenyuh saat mengetahui banyak temannya yang gagal mendaftar karena keterbatasan ruang kelas.

Sekolah tersebut hanya memiliki dua kelas dan harus mengontrak tempat dengan biaya cukup besar.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post