
PLN (Persero) memastikan bahwa pemadaman listrik massal atau blackout yang terjadi di Bali pada Jumat (2/5/2025) sore bukan disebabkan oleh serangan siber.
Spekulasi mengenai kemungkinan serangan siber sempat mencuat di tengah masyarakat setelah listrik padam di seluruh wilayah Bali sekitar pukul 16.00 Wita.
PLN menyampaikan bahwa pemulihan listrik dilakukan secara bertahap. Aliran listrik mulai menyala kembali di beberapa wilayah sejak pukul 18.15 Wita, dan secara keseluruhan baru kembali normal pada Sabtu (3/5/2025) pukul 03.30 Wita.
Listrik Bali Mati Bukan Serangan Siber, tapi Gangguan Kabel Laut
Dilansir dari Kompas.com (3/5/2025), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa blackout tersebut tidak disebabkan oleh serangan siber.
“Bukan akibat dari serangan siber,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (3/5/2025).
Darmawan menjelaskan, berdasarkan penelusuran awal, gangguan terjadi pada sistem penyaluran listrik melalui kabel bawah laut.
“Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut. Namun, kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri,” lanjutnya.
Pemadaman listrik ini berdampak signifikan pada aktivitas masyarakat.
Selain terputusnya aliran listrik, koneksi internet juga dilaporkan terganggu. Bahkan, layanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai turut terdampak akibat pemadaman ini.
Bali Mati Listrik, PLN Minta Maaf
PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan dan mengapresiasi kesabaran masyarakat selama pemulihan berlangsung.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan kami,” kata Darmawan.
Sumber:
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Blackout” di Bali, PLN Pastikan Bukan akibat Serangan Siber, Klik untuk baca: https://denpasar.kompas.com