
Lantas, kenapa pusar bisa bau? Berikut penjelasan mengenai penyebab pusar bau dan cara mengatasinya agar tetap higienis.
1. Kebersihan pusar yang buruk
Pusar adalah bagian tubuh yang sering terlupakan saat mandi. Padahal, bentuknya yang cekung membuatnya menjadi tempat favorit bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak.
Mengutip penelitian dari University of Pittsburgh Medical Center (UPMC), pusar bisa menjadi rumah bagi lebih dari 67 jenis bakteri. Selain itu, jamur dan kotoran juga bisa menumpuk di area ini, terutama jika tidak dibersihkan secara rutin.
Bakteri, minyak, kulit mati, dan keringat yang bercampur akan menghasilkan aroma tak sedap, mirip dengan bau badan. Maka itu, menjaga kebersihan pusar sangat penting.
“Jika tak ingin kotoran pusar menjadi bau dan menjadi sarang bakteri, sebaiknya perhatikan kebersihan tubuh terutama di bagian pusar,” tulis UPMC dalam laman resminya.
2. Infeksi jamur Candida
Jamur Candida menyukai area yang lembap dan tertutup, seperti pusar, ketiak, dan selangkangan. Pertumbuhan jamur ini bisa menyebabkan infeksi kulit yang disebut intertrigo kandidal.
Penyakit ini tak hanya menyebabkan pusar bau, tetapi juga menimbulkan gejala lain seperti kulit kemerahan, bersisik, dan gatal. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur.
3. Infeksi akibat tindik atau operasi
Selain faktor kebersihan, tindakan tertentu seperti tindik pusar atau operasi hernia umbilikalis juga dapat meningkatkan risiko infeksi.
“Gejala infeksi selain pusar bau adalah rasa nyeri, gatal, bengkak, kemerahan, hingga keluarnya cairan seperti nanah berwarna putih atau hijau,” tulis laman Hello Sehat.
Kondisi ini perlu ditangani dengan serius agar tidak berkembang menjadi infeksi parah.
4. Kista di pusar