
Bus yang tengah melaju dari Medan menuju Bekasi, Jawa Barat ini terguling di jalan menurun dan mengakibatkan 12 orang penumpang meninggal dunia.
Menurut keterangan salah satu korban selamat, bus meluncur tak terkendali saat melintasi jalur curam dari arah Bukittinggi menuju Padang Panjang. Waktu kejadian diperkirakan sekitar pukul 09.00 WIB.
Kondisi bus mengalami kerusakan berat akibat terguling, dan para penumpang panik hingga beberapa di antaranya terjebak dalam bangkai kendaraan.
Bagaimana Kondisi Bus Sebelum Diberangkatkan?

Humas PT Antar Lintas Sumatera (ALS), Alwi Matondang, menjelaskan bahwa bus yang mengalami kecelakaan telah melewati pemeriksaan kelayakan (rampcheck) di Terminal Amplas, Medan, sebelum diberangkatkan.
“Armada bus yang diberangkatkan itu dalam keadaan kondisi normal,” kata Alwi kepada wartawan.
Bus tersebut semula mengangkut enam penumpang dari Medan, namun diperkirakan total penumpang saat kecelakaan mencapai 35 orang, seiring naik-turunnya penumpang di beberapa titik perjalanan.
Kecelakaan ini pun menjadi perhatian publik karena jumlah korban jiwa yang tidak sedikit dan kondisi kendaraan yang hancur parah.
Alwi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
“Kami masih menunggu hasil laporan investigasi dari pihak kepolisian Kota Padang Panjang,” ujarnya.
Terkait proses pascakecelakaan, Alwi menyampaikan bahwa pihak keluarga penumpang bisa mendatangi kantor pusat atau perwakilan PT ALS di daerah masing-masing untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Jika ada yang merasa memiliki keluarga korban, bisa langsung ke kantor kami. Kami siap memberikan informasi yang diperlukan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa banyak pihak keluarga yang telah menghubungi manajemen ALS untuk memastikan apakah anggota keluarga mereka termasuk dalam daftar korban kecelakaan tersebut.
“Tadi sempat ada pihak keluarga korban yang menelpon menanyakan keluarganya dan sudah kami konfirmasi sesuai data yang kami punya,” ujar Alwi.
Untuk korban meninggal dunia, PT ALS telah berkoordinasi dengan PT Jasa Raharja guna memastikan hak-hak asuransi para korban terpenuhi.
Proses administrasi tengah berlangsung agar keluarga korban segera mendapatkan santunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sejauh ini, operasional ALS tetap berjalan normal dan tidak ada perubahan rute perjalanan. Namun, pihak perusahaan mengaku akan terus mengevaluasi sistem keselamatan dan prosedur operasional, termasuk pelatihan pengemudi dan pemeriksaan armada secara berkala.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Manajemen ALS Buka Suara Usai Busnya Kecelakaan dan Tewaskan 12 Penumpang“.