Denza D9 melonjak tajam sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia. Bahkan, salah satu tenaga penjual diler Denza di Jakarta Utara mendapatkan tip fantastis sebesar Rp 350 juta dari konsumen kalangan atas.
CEO Haka Auto, mitra resmi diler Denza dan BYD Indonesia, Hariyadi Kaimuddin, mengungkapkan kisah menarik tersebut saat berbincang di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Ada salah satu tenaga penjual kami yang mendapatkan tip Rp 350 juta dari konsumen. Orangnya termasuk salah satu figur terkaya di negeri ini,” kata Hariyadi.
Denza D9 merupakan mobil listrik jenis MPV (multi purpose vehicle) yang dipasarkan oleh PT BYD Motor Indonesia.
Kendaraan ini menyasar segmen premium dengan mengusung kabin mewah dan teknologi mutakhir. Tak heran, Denza D9 langsung menarik perhatian konsumen papan atas seperti kalangan direksi, pejabat, dan tokoh VVIP.
Hariyadi menuturkan bahwa tingginya permintaan membuat stok kendaraan sempat habis. Bahkan, ada konsumen yang bersedia membeli unit miliknya pribadi, meski mobil tersebut sudah menempuh ribuan kilometer.
“Kalau mau, punya saya dibeli. Ternyata dia mau, padahal unit saya itu sudah jalan beberapa ribu kilometer,” ungkapnya dengan nada terkejut.
Menurut Hariyadi, Denza D9 kini lebih dari sekadar kendaraan, tetapi telah menjadi simbol status sosial baru.
“Permintaan yang terus mengalir, terutama dari kalangan atas, menunjukkan bahwa Denza D9 punya daya tarik sebagai kemewahan yang terjangkau,” ujarnya.
Kendaraan ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, kabin lega, serta performa tinggi yang menjadikannya salah satu pilihan utama di pasar mobil listrik premium di Indonesia.
Penjualan Denza D9 Tembus 3.300 Unit dalam Empat Bulan
Head of PR and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan, menyebut penjualan Denza D9 sudah mencapai 3.300 unit hanya dalam waktu empat bulan sejak peluncuran.
“Sejauh ini pencapaian kami sangat baik. Denza D9 mencatatkan 3.300 unit pada kuartal pertama, hanya dari satu model. Ini membuat kami sangat percaya diri,” kata Luther saat ditemui di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (31/5/2025).
Ia menegaskan bahwa angka tersebut merupakan penjualan ritel, artinya unit sudah dikirim langsung ke konsumen.
“Ini yang kami anggap sebagai happy problem. Permintaan sangat tinggi, kami tetap jaga kualitas dan kirim unit secara bertahap,” ujarnya.
Sementara itu, Hariyadi mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 500 unit yang belum terkirim ke konsumen.
Ia menambahkan, jika bulan ini suplai masuk sekitar 300 unit, pengiriman bisa diselesaikan dalam dua bulan ke depan.
