Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada 20 Februari 2025. Ia dilantik bersama Wakil Gubernur Erwan Setiawan.
Tanpa menunggu waktu lama, pasangan ini langsung melakukan berbagai gebrakan besar dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya.
Salah satu langkah paling mencolok adalah pembongkaran bangunan ilegal di kawasan resapan air Puncak, Bogor dan Bandung Utara.
Dedi juga memperkenalkan kebijakan modifikasi cuaca, menanggulangi bencana, dan menertibkan izin tambang legal serta menutup tambang ilegal.
Normalisasi Sungai dan Penataan Sampah
Dalam menjaga kelestarian lingkungan, Dedi turun langsung ke lapangan. Ia memimpin normalisasi sungai di Bekasi dan membersihkan sampah di Sungai Cipalabuhan, Sukabumi.
Ia juga menata kawasan Pasar Babelan di Bekasi, serta pasar Gedebage dan Caringin di Bandung.
“Nanti ada petugas piket yang memungut sampah di sungai,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Pemutihan Pajak dan Bantuan Transportasi
Program pemutihan pajak kendaraan bermotor menarik perhatian luas. Sebanyak 1,7 juta kendaraan di Jawa Barat ikut dalam program ini, dan mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri.
Pada April 2025, Jawa Barat menjadi satu dari tiga provinsi dengan capaian pendapatan lebih dari 30 persen.
Dedi juga memberikan bantuan kepada sopir angkot, andong, dan becak saat arus mudik dan balik Lebaran 2025. Upaya ini dinilai berhasil mengurangi kemacetan secara signifikan.
Program Nyaah ka Indung dan Reformasi BJB
Salah satu program unggulan adalah “Jabar Nyaah ka Indung”, yang menyantuni 50.000 lansia dengan melibatkan ASN, TNI, Polri, swasta dan masyarakat.
Dalam sektor ekonomi, Dedi menunjuk komisaris Bank Jabar Banten (BJB) dari kalangan profesional untuk memperkuat perbankan daerah.
Barak Militer untuk Siswa Bermasalah
Langkah kontroversial lainnya adalah pembinaan siswa bermasalah di barak militer. Sebanyak 273 siswa mengikuti pendidikan karakter, bela negara, dan disiplin di Dodik Bela Negara Rindam 3 Siliwangi. “
Mereka telah ditempa di Kawah Candradimuka dan terlahir kembali menjadi siswa yang disiplin dan bertanggung jawab,” ujar Dedi.
Pelayanan dan Sinergi Pemerintah
Dalam pelayanan publik, program “Abdi Nagri Nganjang ka Warga” menjangkau 29 ribu warga di 8 desa.
