Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the bosa-creative-agency domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0329/38.181.63.221/wp-includes/functions.php on line 6121
CLICKBET88 – Warganet Curiga Debat dengan Aura Cinta “Settingan”, Begini Kata Dedi Mulyadi – CLICKBET88

CLICKBET88 – Warganet Curiga Debat dengan Aura Cinta “Settingan”, Begini Kata Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat perdebatan dengan seorang remaja wanita lulusan SMA asal Bekasi, Jabar, dalam sebuah pertemuan.

Lihat Foto

Aura Cinta dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam sebuah pertemuan yang kemudian videonya diunggah oleh Channel YouTube Kang Dedi Mulyadi menjadi sorotan publik.

Dalam video tersebut, Aura terlihat berani mengkritik kebijakan Gubernur terkait penggusuran rumah di bantaran sungai Bekasi dan juga pelarangan acara perpisahan sekolah.

Tak lama setelah video tersebut viral, muncul dugaan bahwa perdebatan itu adalah hasil setting-an, mengingat Aura diketahui pernah menjadi model dan bintang iklan. Menanggapi isu ini, Dedi Mulyadi membantah adanya pengaturan.

“Saya tidak tahu, saya menganggap anak itu ikhlas,” ujar Dedi di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

Gubernur Dedi menegaskan bahwa dirinya tidak berprasangka buruk terhadap Aura. Sebaliknya, ia memuji keberanian gadis tersebut dalam menyampaikan aspirasinya di hadapan seorang gubernur.

“Saya mah tidak berprasangka dan tidak berprasangka buruk. Saya berprasangka baik, anak itu pintar dan berani sehingga mau menyampaikan di depan gubernur. Saya juga menganggap anak itu ikhlas,” kata Dedi.

Mengapa Dedi Mulyadi Menolak Konsep Wisuda Sekolah?

Dalam debat tersebut, Aura mempertanyakan kebijakan Dedi yang melarang adanya acara wisuda atau perpisahan sekolah secara mewah.

Menurut Dedi, larangan tersebut dibuat untuk melindungi keluarga kurang mampu dari beban biaya tambahan.

“Pendapatnya bukan hanya dirinya sendiri. Orang tuanya boleh wisuda, orang tuanya boleh perpisahan. Cuma Rp1 juta doang itu bagi keluarga mereka. Tapi bagi keluarga yang lain itu sangat berat,” tegas Dedi.

Gubernur Dedi menekankan bahwa acara kelulusan harus dilakukan secara sederhana di sekolah.

Ia mengusulkan agar siswa mengadakan kegiatan seni seperti teater atau musik, tanpa perlu mengundang band mahal yang bisa membebani keuangan keluarga.

“Sudah kenaikan kelas, kenaikan kelas, kelulusan, kelulusan. Perpisahan selenggarakan secara sederhana di sekolah,” ujar Dedi. Ia menambahkan, “(Jadi) tidak usah lagi panggil band yang Rp200 juta ke sekolah. Nanti korbannya orang tua, termasuk pinjam bank emok (rentenir). Itu kan yang terjadi.”

Bagaimana Respons Masyarakat terhadap Debat Ini?

Debat antara Aura dan Dedi menimbulkan beragam reaksi. Sebagian masyarakat mengapresiasi keberanian Aura menyuarakan pendapatnya, sementara sebagian lainnya mendukung langkah Gubernur untuk menghapus wisuda mewah demi keadilan sosial.

Dedi mengungkapkan bahwa banyak orang tua siswa yang menyambut baik kebijakan tersebut.

“Orang tua yang lain itu menyambut gembira ketika wisuda dihapus. Keluarga ini menolak wisuda dihapus,” jelasnya.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post