
Clairmont, brand kuliner yang dikenal dengan produk kue dan pastry-nya, mengalami dampak besar setelah seorang influencer dengan inisial CB mengunggah video yang menuding produk nastar Clairmont dalam kondisi busuk saat diberikan ke panti asuhan.
Dilansir Kompas.com (05/04/2025), CEO dan founder Clairmont, Susana Darmawan, menuturkan bahwa setelah video tersebut viral, pihaknya langsung berusaha mencari kebenaran.
Mereka mencoba menghubungi CB untuk mengetahui panti asuhan mana yang menerima produk tersebut.
“Saya enggak kenal yayasan tersebut dan kita enggak pernah memberikan (nastar),” ungkap Susana dalam wawancara di YouTube Grace Tahir.
Clairmont Dapat Tawaran Mahal untuk Pulihkan Nama Baik
Saat mengklarifikasi bahwa pernyataan CB tidak benar, Clairmont justru mendapat tawaran mengejutkan dari pihak influencer tersebut.
“Saat kami menyampaikan pada influencer tersebut bahwa beritanya bohong, influencer tersebut merasa bersalah,” ujar Susana.
Namun, permintaan maaf itu tak datang tanpa syarat. CB menawarkan bantuan untuk memulihkan reputasi Clairmont, tetapi dengan harga tinggi.
“Dan untuk koreksi situasi ini nanti saya kasih bantuan untuk memulihkan nama baik Clairmont. Kita happy dong,” lanjutnya menirukan ucapan CB.
Ternyata, bantuan itu memiliki harga yang fantastis. “Tapi setelah itu kami dapat penawaran untuk consultant fee Rp 600 juta dengan diskon Rp 350 juta,” ungkapnya.
Investigasi dan Fakta Baru Terungkap
Clairmont kemudian melakukan investigasi internal dan menemukan fakta mengejutkan.
Orang yang mengirimkan nastar tersebut bukanlah karyawan Clairmont, melainkan mantan pegawai vendor Clairmont yang telah dipecat karena kasus fraud.
“R itu menulis bahwa dia karyawan Clairmont, padahal bukan. R ini adalah karyawan vendor Clairmont,” kata Susana.
Fakta ini semakin memperjelas bahwa tuduhan terhadap Clairmont tidak memiliki dasar yang kuat.
Clairmont Alami Kerugian Besar
Meskipun video tersebut kini telah dihapus oleh CB, dampaknya terhadap Clairmont sangat signifikan.
“Loss kami dimulai dari November setelah dia unggah, langsung jadi berita luar biasa,” kata Susana.
Akibatnya, penjualan Clairmont anjlok hingga 30 persen. “Sudah loss sale, barang kami segudang tidak terjual, kita dihujat, dibenci.
Cash flow kami terdampak untuk gajian, sedangkan kita ada loan yang jatuh tempo,” lanjutnya mengenai dampak besar dari video, baik positif maupun negatif.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Pendiri Clairmont soal Tawaran Bayar Rp 600 Juta Diskon Rp 350 Juta untuk Pulihkan Nama Baik, Klik untuk baca: https://www.kompas.com