
biawak di Kabupaten Wonosobo belakangan ini menjadi sorotan masyarakat karena dibangun hanya dengan dana Rp 50 juta tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Patung biawak yang berada di jalur Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, menarik perhatian banyak orang karena tampilan fisiknya yang mirip dengan biawak sungguhan.
Pembuatan tugu ini berawal dari inisiatif pemuda Karang Taruna setempat dan dipimpin oleh seniman asli Wonosobo, Arianto.
Bagaimana Penampakan Patung Biawak di Wonosobo?
Tugu patung biawak ini memiliki ukuran yang cukup besar, dengan tinggi mencapai 7 meter dan lebar 4 meter.
Patung tersebut berwarna hitam dengan corak kuning, sedang merayap di atas batu, dengan lidah menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.
Meskipun patung ini sudah selesai dibangun, proses pengerjaan secara keseluruhan belum sepenuhnya rampung.
Beberapa area seperti taman dan bangku masih dalam tahap penyelesaian untuk memperindah sekeliling patung.
Walaupun begitu, keberadaan tugu ini telah berhasil menarik perhatian banyak pengguna jalan yang sering berhenti untuk berfoto di depan patung tersebut.
Dari Mana Dana Pembangunan Patung Biawak di Wonosobo?
Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto, Ahmad Gunawan Wibisono, menjelaskan bahwa peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada 3 Februari 2025, dan proses pembangunannya selesai dalam waktu satu setengah bulan.
“Tapi rencananya akan ada penambahan lainnya,” ujar Ahmad.
Terkait dengan anggaran pembangunan, isu yang beredar menyebutkan bahwa tugu tersebut dibangun menggunakan dana desa sebesar Rp 50 juta.
Namun, Kepala Desa Krasak, Supinah, dengan tegas membantah kabar tersebut.
“Saya klarifikasi itu bukan dari anggaran desa, itu dari anggaran CSR dari kabupaten dan dibantu swadaya dari masyarakat seperti gotong-royongnya dan konsumsi selama pembangunannya,” ungkap Supinah.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, juga mengonfirmasi bahwa anggaran pembangunan tugu tersebut tidak berasal dari APBD kabupaten.
Ia menyatakan bahwa dana yang digunakan merupakan bantuan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Wonosobo.